22 Januari 2009

Pencapaian Toyota di 2008

Tetap Memimpin Pasar Otomotif Nasional

Tahun 2008 merupakan tahun yang sangat luar biasa bagi PT Toyota Astra Motor. Pada tahun ini berbagai prestasi berhasil diraih oleh Toyota. Total penjualan sebesar 212.150 unit yang merupakan rekor penjualan Toyota dalam beberapa tahun belakangan ini pun berhasil dicapai. Dan yang semakin membanggakan adalah produk-produk Toyota yang berhasil mencatatkan angka penjualan teratas di kelasnya yang menjadikan produk tersebut sebagai pemimpin pasar di kelasnya masing-masing, seperti Camry, Kijang Innova, Avanza, Rush dan Vios.

Pada tahun 2008 ini penjualan Toyota berhasil menembus angka 212.250 unit (34,9%), meningkat dari penjualan tahun 2007, sebesar 150.677 (34,7% market share). Prestasi ini menunjukan keberhasilan Toyota menembus target penjualan tahun 2008 yaitu 34%, sekaligus merupakan prestasi penjualan tertinggi Toyota selama 5 tahun terakhir.

“Kami bersyukur, pencapaian ini merupakan refleksi meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap layanan dan produk terbaik Toyota, bahkan di saat kondisi pasar otomotif tidak terlalu kondusif. Toyota menjadi no.1 di kategori sedan dan 4x2,” ucap Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor

Di kelas sedan, Toyota berhasil menjadi jawara. Untuk kelas medium sedan, Camry berhasil menjadi pemimpin dengan total angka penjualan 2008 sebanyak 3.190 unit atau berhasil menguasai market share sebesar 44%. Sedangkan di kelas mini sedan, Vios menjadi yang terbaik dengan total penjualan selama 2008 sebesar 6.098 unit atau menguasai pangsa pasar 46,6%. Hal ini membuktikan Vios sang “Fuelsaver & Speedmaker” diminati oleh konsumen di Indonesia karena memiliki fitur yang canggih, mewah, nyaman dan tentunya merupakan sedan yang memiliki best value. Prestasi lainnya dari sedan Toyota adalah berhasil diraihnya predikat Indonesian Car of The Year untuk kelas Best Small Sedan yang diraih oleh Corolla Altis.

Di kelas MPV, Toyota tetap yang terbaik. Kijang Innova tetap menjadi raja di kelasnya dengan total penjualan 2008 sebesar 51.189 unit atau menguasai 64,4% pangsa pasar. Sedangkan Sang Fenomenal, Avanza, menjadi mobil terlaris selama 3 tahun berturut-turut dengan total penjualan 2008 sebesar 85.535 unit (51,8%). Avanza pun berhasil memecahkan rekor yang berhasil meraih penjualan lebih dari 280.000 unit hanya dalam waktu kurang dari 5 tahun yang semakin membuat Avanza menjadi kendaraan paling fenomenal di Indonesia.

“Toyota sangat bersyukur dan berterima kasih, terutama kepada rekan-rekan media, karena tercapainya hal tersebut berkat kerjasama dan dukungan yang tak henti-hentinya dari seluruh rekan-rekan media. Mengawali tahun 2009 ini, semoga kerjasama dan dukungan yang terjalin dengan rekan-rekan media semakin erat, “ tambah Johnny Darmawan.

Sumber : Toyota Indonesia

Toyota Hilux 4x4 Double Cabin: The Toughest Pick Up With Global Reputation

PT Toyota Astra Motor kembali meluncurkan kendaraan andalannya dari keluarga IMV (Innovative International Multipurpose Vehicle) yaitu Toyota Hilux 4x4 Double Cabin (D-Cab). Kendaraan yang merupakan penambahan dari varian Hilux 4x2 Single Cabin dan mampu mengangkut lima orang penumpang ini sangat kuat dan tangguh di segala medan yang didukung mesin Diesel bertipe 1KD-FTV dengan kapasitas 3.000 cc dan dilengkapi turbo intercooler yang mampu menghasilkan tenaga dan performa yang maksimal. Dengan desain eksterior yang proporsional, dinamis, dan modern serta desain interior yang mewah dan nyaman, hilux siap untuk menjadi pusat perhatian di Indonesia.

Peluncuran Hilux 4x4 Double Cabin merupakan perwujudan dari komitmen Toyota untuk selalu memberikan kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik bagi semua orang, antara lain dengan selalu memberikan produk terbaik dan layanan berkualitas. Hilux 4x4 Double Cabin menjadi salah satu perwujudan upaya Toyota dalam berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan, khususnya bagi segmen produk kendaraan double cabin di Indonesia yang semakin berkembang.

”Dengan semakin berkembang dan ketatnya pasar kendaraan double cabin di Indonesia, kehadiran Hilux 4x4 D-Cab merupakan angin segar bagi pecinta kendaraan double cabin, dengan performa yang tangguh, kuat namun juga memberikan kenyaman, kami yakin Hilux 4x4 D-Cab akan diminati di Indonesia,” ucap Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan.

Hilux 4x4 D-Cab hadir dengan grade E yang didukung oleh mesin Diesel bertipe 1KD-FTV dengan kapasitas 3.000 cc, 4 silinder DOHC 16 valve, Common Rail Direct Injection, Variable Nozzle turbo intercooler yang mampu menghasilkan tenaga dan performa yang tinggi sebesar 163 ps/3.400 rpmserta Torsi 343 kgm / 1.400 - 3.400 rpm bertransmisi manual 5 percepatan dengan penggerak 4x4 (4WD), akan memberikan sensasi yang luar biasa saat berkendara di segala medan.

Pilihan warna yang ditawarkan dari Hilux 4x4 D-Cab ini adalah white, silver metallic, beige metallic, dark green metallic, black mica, medium gray metallic dan blue metallic.

Tampilan gagah tampak pada desain eksterior yang menggambarkan kesan tegas, proporsional, dinamis dan modern. Desain yang streamline dengan tampilan bonnet yang agresif dan tampak kokoh dengan lekukan tegas pada kap mesin. Pada kap mesin juga terdapat air scoop yang mampu menegaskan desain tersebut. Sedangkan kesan elegan dan mewah terdapat pada desain interior nya, sempitnya baris kedua yang biasanya menjadi masalah pada mobil-mobil double cabin tidak terjadi pada Hilux 4x4 D-Cab, lapang nya baris kedua dari Hilux 4x4 D-Cab semakin menambah kenyamanan dari 5 penumpang yang dibawanya.

Hilux 4x4 D-Cab juga dilengkapi dengan air conditioner, dan audio 2 DIN CD Player dengan 4 speaker didalamnya. Desain combination meter dari Hilux D-Cab juga menampilkan kesan gagah dengan triple-dial independent analog display type, sedangkan sistem power window nya menganut sistem jam protection yang akan mencegah terjepitnya sesuatu saat menaikan jendela.

Peluncuran Hilux 4x4 D-Cab ini merupakan wujud komitmen Toyota untuk selalu menghadirkan yang terbaik dalam produk maupun layanan. ”Sebagai wujud terimakasih Toyota atas kepercayaan yang diberikan masyarakat Indonesia, Toyota terus menghadirkan innovasi-innovasi produk yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini. Kami berharap Hilux 4x4 D-Cab dapat menjadi pilihan terbaik di Indonesia di kelasnya,” tambah Johnny Darmawan.

Hadirnya Hilux 4x4 D-Cab di Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan yang terbaik bagi penggemar kendaraan double cabin yang kuat, bertenaga, nyaman dan berperforma tinggi, yang akan menjadikan Hilux 4x4 D-Cab sebagai The Incredible Hilux.

Sumber : Toyota Indonesia

20 Januari 2009

Adu Jazz, Yaris dan Swift Street Performance


Bicara soal doping performa bakal banyak yang masih beranggapan kalau hal ini akan merusak mesin. Anggapan kalau kondisi mesin yang kusut, bertaburan peranti penambah daya sekaligus enggak bisa lagi dipakai untuk kegiatan harian masih sering muncul. Tapi itu cerita lama, karena seiring kemajuan teknologi dan metoda tuning, mesin mobil bisa diberi doping tanpa harus kehilangan fungsi dan juga tampilan normalnya. Pokoknya tetap kelihatan original dan terdengar seperti mobil standar.

Pola yang bisa kamu pakai adalah pilih ubahan mesin ala mobil balap Grup N. Di kelas balap ini, bisa disebut kalau mobil dengan spesifikasi mesin kayak ini memang jadi kelas balap paling rendah. Tapi kalau dibandingkan sama semburan performa mobil standar ya sudah berbeda jauh alias jauh lebih bertenaga.

Seberapa jauh? Paling tidak bisa tambah 20 dk. Sedikit dong kalau cuma 20 dk? Jelas tidak, karena kalau mobil kamu spek tenaganya 100 dk, naik 20 dk itu sudah bisa bikin akselerasi mobil kamu melompat jauh dari kinerja sebelumnya. Top speed makin cepat tercapai, badan bisa gampang nempel di jok kalau injak pedal gas dalam-dalam.

Apalagi ubahan ala NA (normally aspirated) tetap mempertahankan karakter performa bak bikinan pabrikan. Berikut kami pilihkan tiga hot hatch yang bisa kamu jadikan referensi buat tambahkan daya tanpa harus acak-acak mesin dan ruangnya. Atas bantuan penuh pihak Rev Engineering (Kedoya, Jakarta Barat) kami simulasikan lonjakan daya tiga hot hatch hasil doping perfoma via dyno test.

*** Thanks a lot to: Teddy Rev Engineering, Jl Arteri Kedoya 70, Jakarta Barat. Tlp. (021) 5632881


SUZUKI SWIFT GT
126,3 DK DAN 158 NM

Mobil bermesin 1.5 liter ini standarnya punya karakter semburan tenaga yang kuat pada putaran mesin 4.500 rpm di angka 145 Nm. Setelah sebelumnya di putaran mesin 2.000 rpm pada angka torsi 125 Nm. Puncaknya saat 4.500 rpm tercapailah 144 Nm, torsi puncak itu terus turun mulai 5.000 rpm, torsi menurun lagi mulai dari angka 142 Nm. Tercatat tenaga kuda di angka 110 dk yang kemudian akan flat pada angka sekitar 112 dk (6.500 rpm).

Komposisi doping NA tanpa menu polish-porting maupun papas cylinder head akan munculkan lonjakan torsi mulai 2.000 rpm dengan angka 141 Nm! Lalu saat 4.500 rpm tercatalah angka torsi hasil dyno test sebesar 158 Nm. Hingga ke 6.500 rpm, tercapailah 126,3 dk.

Saat angka puncak ini tercapai jarum spidometer sudah sentuh angka 180 km/jam atau sama dengan kecepatan yang bisa diperoleh pada trek lurus sirkuit Sentul. Dari situ ada besaran tambahan 14,3 dk dari kondisi standarnya, efektif untul lintasi 1 lap sirkuit Sentul (4,12 km) pada angka 2 menit. Sekadar info, sebuah Suzuki Swift turbo HKS (kelas Super Touring Car) catatkan waktu 1.54 menit per lap. Tentu saja dengan spek lebih lengkap, mulai dari mesin maupun kaki-kaki.

SPESIFIKASI:
Piggyback Dastek Unichip Q+, header Thunder 4-1, open filter Suzuki Sport tipe Compe-PX, busi NGK Iridium IX, kabel busi NGK, radiator cap Suzuki Sport, oil cap Suzuki Sport, radiator hose Billion, air duck & air funnel Billion

*** Thanks to Rudi Bintang Sobo Sumawiganda

ALL NEW HONDA JAZZ
139,4 DK DAN 164 NM

Ini dia new kids on the block, sejak rilis perdana sudah usung potensi daya yang lebih tinggi 10 dk dari model Jazz sebelumnya (110 dk). Karena masih fresh, spek doping dayanya juga masih belum komplet. Jazz bermesin 1,5 liter ini sudah bisa bangkitkan daya kuda sebesar 139,4 dk. Naik 19,4 dk dari spek orisinalnya. Angka segitu bisa capai pada putaran mesin 7.000 rpm, jarum spidometer pada angka 180 km/jam.

Besaran tambahan torsi juga signifikan, catatan via spek orisinal mulai menjulang pada 120 Nm saat 2.000 rpm. Setelah doping daya torsi start di angka 125 Nm (1.500 rpm), pada angka 2.000 rpm makin terdongkrak hingga 140 Nm. Lalu puncaknya adalah ketika 164 Nm saat 5.000 rpm, standarnya 152 Nm.

Waktu putaran mesin mulai turun mulai 5.500 rpm, mesin Jazz model gres itu torsinya 159,3 Nm. Lebih tinggi hampir 10 Nm dari kondisi yang sama atas mesin kondisi standar. Ketika torsi puncak makin kendor pada 7.000 rpm (engine cut bekerja) masih ada catatan torsi pada angka 141,8 Nm. Beda jauh dari kondisi standar yang 121 Nm.


SPESIFIKASI:
Exhaust mainfold CK Motorsport, front pipe CK Motorsport, exhaust Fujitsubo Power Getter, power chamber Top Fuel.

*** Thanks to Heru Odjaja

TOYOTA YARIS
144,5 DK DAN 171,2 NM

Mobil merah menyala ini adalah veteran di ajang kontes maupun ajang balap privateer "Sunday Fun Race". Namun potensi semburan dayanya masih cukup digdaya. Berbekal ubahan pada 10 titik tercatat angka 144,5 dk (6.500 rpm) dimana jarum spidometer menunjuk angka 180 km/jam. Melompat jauh dari 109 dk (rpm) sebagai hasil olahan daya orisinalnya sesuai catatan resmi pihak PT. Toyota-Astra Motor.

Torsi tertinggi yang dapat tersentuh juga ikutan terkerek, sebesar 171,2 Nm (5.500 rpm). Bedakan sama kondisi standarnya yang 143 Nm. Kondisi ini bikin putaran mesin bawah-tengah jadi mudah untuk munculkan roda yang spin akibat semburan daya yang besar. Bahkan saat semburan daya sudah loyo (6.500 rpm), hasil dopingan masih mampu catatkan angka 158,3 Nm. Grafik dari mesin standarnya tertunjuk pada angka 130 Nm.

SPESIFIKASI:
Header TRD, center pipe CK Motorsport, muffler Trust Beatmax Ti, air filter Trust AirInx, air funnel & air duct Billion, koil Xpower, polish-porting, naik kompresi, piggyback Dastek Unichip Q+, throtle module Dastek

*** Thanks to Dalvin Kartawidjaja


Sumber : Tabloid Otomotif

19 Januari 2009

Jika Alarm Avanza Cerewet dan Low Batt

Hampir semua varian Avanza baik tipe E, S dan G sudah dilengkapi alarm sebagai perlengkapan standar. Peranti keamananan ini memang bukan dipasang oleh pabrikan PT Toyota Astra Motor(TAM), namun sudah divendorkan atau outsourcing kepada dua rekanan.

Meski beda perusahaan pemasok, kedua unit alarm ini bentuk dan fiturnya hampir sama kok. Ini menjawab beberapa pertanyaan, seputar penanganan mengatasi alarm yang terlalu sensitif dan remote yang low batt.

Alarm yang terlalu cerewet dirasakan Andrian yang baru menebus Avanza berkelir silver. ”Kalau ada motor berknalpot racing lewat pasti klakson alarm langsung bunyi,” tutur pria warga Jatibening, Bekasi ini. Tenang, solusinya ada di sensor getar yang disetel terlalu sensitif.

“Mengaturnya cukup mudah,” terang Irvanto, operational manager PT Milenia Mega Mandiri(MMM), salah satu vendor alarm Avanza. Lakukan saja seperti yang tertera di buku manual. Temukan dulu tombol potensiometer yang ada di boks modul alarm di kolong dasbor.

Ada juga juga model terpisah biasa diletakkan di dekat pedal kopling. Kalau sudah ketemu, putar berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi sensitivitas. Begitu juga sebaliknya. Setel agar sesuai keinginan. Beberapa pemilik menyetel minimum agar alarm hanya bersuara jika pintu terbuka.


Putar berlawanan jarum jam untuk mengurangi sensitivitas

Sensitivitas disetel minimum, alarm hanya menyala dipicu saklar pintu
Keluhan kedua jika sulit membuka pintu karena tiba-tiba baterai remote soak atau low batt, sementara alarm dalam keadaan siaga. Terpaksa membuka manual dengan kunci kontak, tapi klakson pasti berbunyi. Untuk membungkam, ON-OFF kan kunci kontak sebanyak sebelas kali. Nah mobil sudah normal lagi!

Beberapa pembeli Avanza seken yang tidak mendapat buku petunjuk, kerap melompati prosedur ini. Bahkan ada yang mencopot kabel klakson. Mereka berharap setidaknya bunyi jeritan bisa dihilangkan, lantas mobil disetir menuju bengkel terdekat. “Padahal alarm Avanza ada fitur antibajak(hijack), sehingga jika diacuhkan malah enggak bisa distarter mesinnya,” tambah Irvanto yang berkantor di Pecenongan, Jakpus.

Buat jaga-jaga, sebaiknya siapkan baterai cadangan untuk remote alarm. Kedipan lampu LED yang redup pada remote bisa menandakan sudah lemahnya baterai.

Sumber : Tabloid Otomotif

10 Januari 2009

Uji BBM Yaris - Antara Premium & Pertamax

Telah banyak media yang mengulas Toyota Yaris. Keunggulan akselerasi mesin dan stabilitas pengendaliannya kerap sekali dibicarakan. Begitu pula dengan konsumsi BBM-nya yang diklaim sangat irit karena bisa mencapai 12 km/liter di dalam kota.

Lalu bagaimana jika Toyota Yaris diajak menempuh perjalanan jauh luar kota Jakarta-Surabaya PP (pulang pergi)? Tentu sangat mengasyikkan mengingat Yaris di Indonesia kerap disebut mini MPV dan tak jarang disebut city car.

Dalam pengujian kali ini kami memutuskan untuk memakai BBM Premium dari Jakarta-Surabaya, dan gantian memakai Pertamax arah sebaliknya. Kira-kira mana yang lebih irit?

Tentu butuh waktu hari libur yang cukup untuk melakukan pengujian ala Jakarta-Surabaya PP. Maklum, jarak yang kami tempuh via jalur pantura bisa mencapai 1.600 km. Jadi momen liburan natal dan tahun baru lalu dapat kami gunakan untuk pengujian kali ini.

Saat memasuki Tol Cikampek SPBU km 57 di malam hari, kami sempatkan diri untuk melakukan pengecekan di Pos Jaga Toyota 24 Jam. Melalui tangan trampil mekanik Udin, Toyota Yaris yang kami kemudikan dinyatakan tak ada masalah dan siap melakukan perjalanan jauh. Usai mengisi penuh tangki BBM dengan Premium yang tak sampai Rp 200 ribu, perjalanan ke Surabaya segera kami lanjutkan.

Capai 170 km/jam
Perjalanan tengah malam tergolong lancar. Jalanan tidak terlalu padat hingga memberikan kesempatan bagi Yaris adu performa. Mulai akselerasi menyusul bus-bus malam berukuran besar hingga truk gandengan tidak ada masalah. Ukuran Yaris yang kompak ditunjang dengan akselerasinya yang responsif, semakin membuat kami yakin bahwa mobil ini juga layak diajak keluar kota.

Saat memasuki Cirebon barulah performa total Yaris dapat terasa maksimal. Di jalur tol Cirebon, Yaris dapat kami pacu hingga menembus kecepatan 170 km/jam. Ingin sekali menekan pedal gas lebih dalam, hanya saja barisan pintu keluar tol telah terlihat. Dengan terpaksa pedal rem pun harus terinjak agar dapat memberikan beberapa lembar ribuan Rupiah untuk petugas loket.

Tembus 16 km/liter
Tiba di Semarang pagi hari, kami memutuskan untuk sekadar keliling kota. Waktu itu jalanan mulai ramai dan saat melihat indikator BBM sudah tersisa satu bar, kami pun singgah di SPBU. Kembali pengisian secara full tank untuk mengetahui berapa konsumsi BBM selama perjalanan.

Takjub juga dengan hasil betapa iritnya konsumsi BBM Toyota Yaris. Jika dirata-rata selama perjalanan, perliter Premium bisa menembus 16 km. Padahal kami sering menekan pedal gas dalam-dalam.

Menjelang sore, kami pun tiba di Surabaya. Selama di Kota Pahlawan, kami sengaja berkeliling kota supaya indikator BBM segera menurun dan berkedip lampu merah. Namun konsumsi BBM Yaris yang super irit, memaksa kami dapat mengunjungi SPBU esok hari. Pasalnya hingga tiba di Surabaya di hari pertama, indikator BBM masih menyisakan dua bar.

Setelah merasa kondisi badan sudah bugar, keesokan harinya kami memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta. Kali ini pengujian adalah bagaimana konsumsi BBM Yaris jika memakai Pertamax yang beroktan 92.

Dengan angka oktan yang lebih tinggi 4 digit dibandingkan Premium yang 88, kami sudah membayangkan bahwa performa Yaris akan lebih baik. Tepat sore hari, kami telah berada di Tol Surabaya dan kembali menyusuri jalan yang sama, yang telah kami lewati kemarin. Perjalanan kali ini lumayan padat karena boleh dikata kami berbarengan dengan bus-bus malam luar kota yang juga menuju Jakarta.

Cukup gemas juga melihat banyaknya iring-iringan bus malam di depan. Jalur pantura di Jawa Timur tergolong sempit dan hanya cukup untuk dua jalur saja. Lalu lintas yang lumayan ramai, justru menjadi kelebihan bagi Yaris. Dimensinya yang kompak dan performanya yang gesit, kami pun berhasil mendahului beberapa bus malam.

Jadi bisa dibayangkan pedal gas kerap sekali diinjak. Namun ada catatan menarik, cukup dengan menekan pedal gas secukupnya (tidak perlu dalam-dalam) dan upayakan putaran mesin berkisar 3.000 rpm, Yaris pun telah asyik diajak aksi salip menyalip. Tanpa terasa kami pun sampai di Tegal.

Saat memasuki SPBU, sesungguhnya masih ada beberapa bar pada indikator BBM. Hanya saja karena di SPBU ini terdapat Pertamax, maka kami memutuskan untuk melakukan pengisian ulang. Khawatir jika nanti sulit mendapatkan Pertamax.

Di pengukuran konsumsi BBM dengan Pertamax ini, kami kembali mendapatkan hasil yang fantastis. Rata-rata perliternya mencapai 17 km atau lebih baik 1 km bila dibandingkan dengan Premium. Padahal kondisi lalu-lintas dari Surabaya menuju Tegal lebih ramai dari biasanya.

Pakai Pertamax Capai 18 km/liter
Beruntung sekali menjelang tengah malam hingga pagi hari, lalu lintas cenderung lebih lenggang hingga kami pun kembali dapat mengajak Yaris berlari lebih kencang. Hebatnya lagi, pagi-pagi Subuh kami telah berada di Jakarta. Saat kembali melakukan pengukuran dengan mengisi BBM Pertamax, kali ini kami mendapatkan rekor 1 liter Pertamax bisa menempuh jarak 18 km! Benar-benar membuktikan bahwa Yaris tidak hanya asyik di ajak jalan-jalan keluar kota, tetapi juga sangat irit konsumsi BBM-nya.

Mungkin suatu hari nanti kami dapat menguji konsumsi BBM lain, tapi dengan Pertamax Plus ataupun dengan produk Shell maupun Petronas. Asalkan dengan catatan telah ada SPBU yang bersangkutan di sepanjang jalan.

Sumber : Toyota Indonesia

08 Januari 2009

Sanggup Berjalan 50 km

PERNAHKAH Anda lupa mengisi bensin sehingga tiba-tiba lampu indikator bensin mobil menyala? Jantung tentu bedebar-debar dan dilingkupi perasaan tidak tenang. Muncul pertanyaan, apakah sisa bensin yang ada dalam tangki cukup unluk membawa mobil ke SPBU terdekat.
Oke, banyak mobil keluaran terkini yang telah dilengkapi Multi Information Display (MID), di mana jarak tempuh sesuai sisa bensin dalam tangki dapat diketahui. Namun lagi-lagi tetap timbul pertanyaan, seberapa akuratkah informasi yang ditampilkan ini? Seorang rekan pernah bercerita bahwa sedan Eropa miliknya tahu-tahu 'KO' padahal MID masih menunjukkan jarak tempuh sejauh 150 km.

Nah, berangkat dari pertanyaan Inilah, kami memutuskan untuk melakukan sebuah tes sederhan. Sejauh apakah mobil masih dapat berjalan ketika lampu fuel meter telah menyala? Mobil yang kami pilih adalah Toyota Vios bertransmisi otomatis.

Menggunakan jenis digital, fuel meter di Vios akan berkedip saat menyisakan satu bar.

Dan seiring menipisnya persediaan tangki, frekuensi kedipannya akan semakin cepat. Secara psikologis, pancaran lampu indikator ini juga akan mempengaruhi detak jantung kita. "Jangan-jangan mobil akan segera mogok."

Waktunya pengetesan. Lampu fuel meter sudah berkedip dan kami pun bergegas menuju jalanan Ibu-kota. Sembari tak lupa menyiapkan bensin cadangan dalam jeriken tentunya. Berangkat dari kantor kami di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rute dipilih adalah menuju bilangan Senayan pp. Dan jika belum habis, perjalanan akan kami lanjutkan menuju BSD, Tangerang, melewati tol Kebon Jeruk dan kembali via JORR dan Pondok Indah.

Begitu lampu indikator bensin berkedip, MID di dasbor Vios langsung langsung menunjukkan sisa jarak tempuh tinggal 15 km. Dan angka ini langsung berubah menjadi 10 dan lantas nol. Jelas bikin jantung pengemudi manapun langsung berdebar.

Akan tetapi kami tak terlalu khawatir. Fakta bahwa setiap mobil memiliki reserved tank berkapasitas sekitar 5 liter. Jika dikombinasikan dengan konsumsi bbm rata-rata Vios seirit 12 km/1 membuat kami memprediksi jarak tempuh akan jatuh di kisaran 50-60 km.

Dan benar, Tripmeter pun terus merangkak naik. Angka 30 km terlampau, 40 dan lantas 50. Wah, kapan habisnya, nih? Muncul pikiran betapa susahnya membuat mobil seirit Vios ini kehabisan bensin.

BSD sudah terlewati dan kami pun memasuki tol I menuju Pondok Indah. Dan, tepat di depan gerbang tol Pondok Ranji, mesin Vios mendadak mati tanpa peringatan apapun. Bar paling bawah dari indikator bensin masih berkedip cepat. Mesin juga tidak menunjukkan gejala batuk-batuk seperti yang sering kita saksikan dalam film. Langsung mati begitu saja.

Akhirnya, tujuan kami tercapai Ternyata, prediksi awal kami tidak meleset. Dengan MID menunjukkan konsumsi bbm rata-rata 11,8 km/1, trip-meter mencatat angka 58,6 km. Di mana kecepatan rata-rata di kisaran 25,1 km/jam.

Dengan populasi SPBU sebanyak saat ini, rasanya kita benar-benar tak perlu takut kehabisan bensin jika tiba-tiba lampu fuel meter menyala. Sejelek-jeleknya konsumsi bbm mobil, tetap saja Anda akan menemukan SPBU dalam radius 10 km dari posisi saat ini.

Meski begitu, jelas lebih baik sedia payung sebelum hujan, bukan? Bayangkan jika Anda tengah terburu-buru dan kondisi lalu lintas di sekitar SPBU terdekat tidak kondusif alias macet. Akan lebih bijaksana jika Anda selalu mengisi bensin sebelum lampu fuel meter menyala...

Sumber : AutoBild Indonesia

05 Januari 2009

Konsumsi BBM Toyota Yaris E M/T

Compact hatchback dengan bonnet mirip Vios, saudaranya bermodel sedan ini menampilkan bodi yang unik dan sedikit lebar. Kesan groovy pun timbul dari tampilan depan Toyota Yaris.

Yaris merupakan andalan Toyota dalam berkompetisi di jajaran Compact Hatchback di Tanah Air yang kini sedang tren. Varian E yang menjadi unit tes kami kali ini dilengkapi transmisi manual 5-percepatan yang membuatnya terasa gesit di lalu lintas perkotaan yang padat.

Pada rute dalam kota yang menempuh jarak 104,6 km dengan kecepatan rata-rata 15,4 km/jam Yaris E menghasilkan angka konsumsi bbm 7,39 km/liter. Membuatnya bisa diandalkan ketika kemacetan menjadi kendala untuk menghemat bbm.

Sementara itu angka konsumsi bbm yang diperoleh dari perjalanan sejauh 176,9 km di tol berselisih 0,49 km/liter dari Vios A/T. Dengan kecepatan rata-rata 86 km/jam, hasil konsumsi yang didapat adalah 18,91 km/liter.

Menjadi varian tengah di line-up-nya, Yaris E menyediakan fitur yang tidak berbeda jauh dibanding varian di atasnya. Foglamp, sein di spion, spion elektrik, sistem audio dengan CD player dan 4 speaker merupakan kelengkapan standar Compact Hatchback Toyota ini.

Sistem pengereman Yaris E juga telah dilengkapi ABS untuk menghasilkan pengereman optimal dalam kondisi darurat. Data tes kami mencatat jarak 43,45 meter dalam tempo 3,71 detik untuk berhenti dari kecepatan 100 km/jam.

Yaris juga termasuk mobil yang fun to drive sehingga memiliki pengendalian yang baik, di jalan lurus maupun berliku. Meski begitu, suspensinya tetap mampu memberi rasa kenyamanan berkendara. Dengan konsumsi bbm irit dan memiliki kepraktisan tinggi, Yaris pun cocok digunakan di dalam dan luar kota.

Spesifikasi
Mesin : 1.497 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 72 x 91,8 mm
Tenaga maksimum : 109 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 141 Nm/4.400 rpm
Transmisi : Manual 4-speed
Jenis bensin : Premium
Kapasitas tangki : 42 liter
Bobot : 1.035 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 7.39 km/l
Konsumsi bbm tol : 18,91 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 13,15 km/l
0-100 km/jam : 10,04 detik
Pengereman 100-0 km/jam : 43,45 meter

Sumber : Tim Auto Bild Indonesia

Konsumsi BBM Toyota Avanza s A/T

Inilah mobil dengan populasi terbanyak di Indonesia saat ini. Kalau tidak percaya coba tengok kiri dan kanan Anda saat sedang mengemudi. Pasti bisa langsung melihat ‘mobil sejuta umat’ ini di sekitar Anda.

Dengan mesin yang efisien dan harga terjangkau, mobil ini mampu menembus angka penjualan 24 ribu unit di pertengahan semester kedua tahun ini. Avanza tipe 1.5 S dengan transmisi otomatis 4-percepatan mampu memberikan kenyamanan tersendiri tanpa melupakan daya angkutnya yang besar. Tujuh orang penumpang masih mampu diakomodasi olehnya.

Gelar terbaik pada kategori People Carrier pada Auto Bild Award 2008 bukan tanpa alasan. Performa Avanza varian S ini berkapasitas 1.495 cc, mampu memberikan 109 daya kuda pada 6.000 rpm. Sementara torsi untuk membawa mobil berikut 7 penumpangnya sebesar 141 Nm di 4.400 rpm.

Sayangnya, konfigurasi ini serta final gear 4,875 dan penggerak roda belakang, membuat Avanza tak mampu memberikan efisiensi terbaik pada Liga Irit 2008. Ditambah dengan transmisi otomatis 4-percepatan, kian membuat transfer tenaga ke roda pengerak kurang optimal. Gejala selip khas transmisi otamatis, membuat akselerasi sedikit terhambat.

Tak heran bila rute dalam kota dengan kondisi ‘stop and go’ membuat Avanza termewah ini hanya mencatat angka 7,21 km/l. Hasil tersebut dicapai dengan menempuh kondisi jalan dalam kota Jakarta yang sangat padat. GPS kami mencatat kecepatan rata-rata tidak lebih dari 15,2 km/jam. Artinya perjalanan dalam kota sejauh 104,6 km kami tempuh dalam waktu 6 jam 50 menit.

Sedangkan untuk rute jalan tol sejauh 176,9 km dan kecepatan rata-rata 86 km/jam, Avanza S mampu mencatat hasil 13,87 kilometer untuk setiap 1 liter Premium. Hasil yang cukup baik, bila mengingat tubuhnya seberat 1,07 ton. Namun hal tersebut tidak membatasi kelincahan mobil ini untuk bermanuver di kemacetan Ibukota.

Konsumsi BBM Toyota AvanzaMenjadi varian termewah di jajaran Avanza, tentu tipe S menyediakan fitur yang lengkap. Foglamp, sein di spion dan mampu diatur secara elektrik, tweeter di pilar A, alarm, head unit MP3 hingga sensor parkir telah hadir menjadi kelengkapan standar.

Sedangkan untuk sistem pengereman, Avanza S telah dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS) untuk memberikan pengereman optimal saat keadaan darurat. Data tes kami mencatat jarak 47,79 meter dalam tempo 3,59 detik untuk berhenti dari kecepatan 100 km/jam. Karena dirancang untuk mengangkut 7 orang, suspensi Avanza S memiliki bantingan yang agak keras ketika dimuati satu orang. Pun dengan akurasi pengendalian sehingga terasa kurang fun to drive.

Spesifikasi
Mesin : 1.495 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 72 x 91,8 mm
Tenaga maksimum : 109 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 141 Nm/4.400 rpm
Transmisi : Otomatis 4-speed
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas tangki : 45 liter
Bobot : 1.085 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 7,21 km/l
Konsumsi bbm tol : 13,87 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 10,54 km/l
0-100 km/jam : 14,13 detik
Pengereman 100-0 km/jam : 47,7 meter

Sumber : AutoBild Indonesia

Konsumsi BBM Toyota Vios G

Tagline Fuelsaver & Speedmaker memang pantas disandang oleh Toyota Vios. Small Sedan ini mampu tampil sesuai ekspektasi dalam Big Test Liga Irit 3. Baik ketika menempuh rute dalam kota, jalan tol, maupun tes performa.

Jika melihat angka di tabel, angka 8,61 km/liter untuk konsumsi bbm dalam kota tidaklah fenomenal. Tapi coba cermati lagi fakta-fakta berikut ini. Unit tes Vios kami bertransmisi otomatis, kondisi yang kurang menguntungkan untuk lalu lintas dalam kota yang berkarakter stop and go.

Dua kontestan lain yang mencatatkan hasil lebih baik menggunakan transmisi manual yang minim slip kopling. Bahkan hasil yang dicatat Vios lebih baik dari Yaris yang punya mesin sama dengan transmisi manual dan berbobot lebih ringan.

Selama pengetesan juga kondisi lalu lintas dalam kota Jakarta sangat padat akibat hujan lebat yang mengguyur. Etape pertama dari kantor kami menuju SCBD ditempuh dalam 2,5 jam, sementara etape kedua dari SCBD-Pantai Indah Kapuk-Kebon Jeruk memakan waktu sampai 4,5 jam. Ini berarti total mesin bekerja selama 7 jam.

Di jalan tol, Vios kembali unjuk gigi dengan kembali mencatat hasil 18,42 km/liter. Setelah menggabungkan kedua hasil pengetesan ini, kami dapatkan hasil konsumsi bbm kombinasi untuk Vios adalah 13,52 km/liter dengan kecepatan rata-rata 50,6 km/jam. Sesuai dengan moto Fuelsaver.

Predikat Speedmaker juga tepat bagi Vios. Dengan transmisi otomatis pun, tenaga 109 dk dari mesin VVT-i 1.500 cc yang digunakannya masih bisa dimaksimalkan. Akselerasi 0-100 km/jam bisa dituntaskan dalam 12,28 detik. Dan tenaganya pun masih terasa sampai putaran tinggi.

Transmisi Super ECT pun mampu bekerja dengan baik dan halus di jalan menanjak dan menurun. Sayang, posisi mengemudi Vios bukan yang terbaik di kelasnya. Selain itu ada yang butuh penyesuaian saat mengemudikan Vios. Yaitu teknologi pedal gas elektronik alias drive-by wire. Teknologi ini memang efektif membuat mesin bekerja sesuai kebutuhan, namun terasa ada jeda antara pedal dan reaksi mesin.

Spesifikasi
Mesin : 1.497 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 75,0 x 84,7 mm
Tenaga maksimum : 108 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 142,1 Nm/4.200 rpm
Transmisi : Otomatis 4-speed
Jenis bensin : Premium
Kapasitas tangki : 42 liter
Bobot : 1.050 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 8,61 km/l
Konsumsi bbm tol : 18,42 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 13,52 km/l
0-100 km/jam : 12,28 detik
Pengereman 100-0 km/jam : 44,09 m

Penulis/Foto: Tim Auto Bild

Konsumsi BBM Toyota Rush 1,5 G M/T

Konsumsi bbm Sebagai sebuah SUV kompak yang mewarisi DNA people carrier terlaris, mobil berbobot 1.175 kg ini juga memiliki impresi mumpuni layaknya sebuah mobil keluarga, meskipun hanya memiliki kemampuan membawa 5 penumpang saja.

Desain bodi boxy, yang membuat sudut pandang secara keseluruhan jadi lebih tinggi, menjadikan Rush memiliki tongkrongan macho dan tidak jauh berbeda dengan SUV pada umumnya. Apalagi Rush juga dibekali dengan ukuran roda yang lebih besar serta komposisi final gear 5,857:1.

Hal ini membuat akselerasinya hanya terpaut 0,8 detik dari saudaranya yang berbeda platform, meski sama-sama bertransminsi manual 5-percepatan, serta menggunakan mesin sama bertenaga 109 dk dan torsi 145 Nm. Padahal bobotnya yang 1.175 kg, tidak bisa dikatakan ringan untuk SUV bermesin 1.495 cc.

Tak heran, urusan pemakaian bahan bakarnya pun tidak beranjak jauh dari angka 7,43 km/liter. Ini didapat setelah menempuh kondisi jalanan perkotaan yang berkarakter stop and go, dengan jarak tempuh total 101,1 km.

Meskipun begitu, angka yang dicapai pada etape di dalam kota ini merupakan terbaik yang bisa diraih. Sebab menilik catatan kami, dibanding mobil lain berbobot sama dari kategori non-sedan, Rush mencetak nilai paling tinggi. Pada pengetesan di jalan tol dengan total jarak tempuh 173,3 km, Compact SUV Toyota ini membukukan angka konsumsi bbm 13,62 km/liter, dengan kecepatan rata-rata 86 km/jam.

Buat sebagian orang yang senang dengan mobil tinggi, Rush bisa sangat menyenangkan. Desain interiornya modern dengan nuansa ivory, juga lega untuk 5 orang dewasa. Ornamen logamnya memberikan kesan kokoh.

Kabin Rush juga praktis dengan bagasi lapang dan berbagai kompartemen penyimpanan. Konsepnya sebagai SUV membuat posisi mengemudi di mobil yang memiliki struktur Global Outstanding Assessment ini cukup tinggi. Sementara suspensi yang dirancang sesuai kebutuhan sebuah SUV kompak lebih nyaman jika mobil dimuati banyak orang.

Spesifikasi
Mesin : 1.495 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 72 x 91,8 mm
Tenaga maksimum : 109 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 145 Nm/4.400 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Premium
Kapasitas tangki : 45 liter
Bobot : 1.175 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 7,43 km/l
Konsumsi bbm tol : 13,62 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 10,48 km/l
0-100 km/jam : 13,59 detik
Pengereman 100-0 km/jam : N/A

Penulis/Foto: Tim AutoBild

Toyota Double Cabin Meluncur Januari Dibanderol Sekitar Rp260Jt

Hilux Double CabinSesuai rencana awal, tadinya PT Toyota Astra Motor (TAM) akan meluncurkan produk barunya Desember ini. Namun kencangnya tiupan badai krisis ekonomi dari Amerika, membuat ATPM Toyota itu memundurkan jadwal peluncurannya Januari 2009 ini.

Produk terbaru TAM itu adalah Toyota Hilux Double-Cab (D-Cab). "Tidak ada acara launching khusus dan kita belum tahu kondisi pasarnya. Hadir di pasaran mobil Indonesia Januari ini," sebut General Manager MP&CR PT TAM Widyawati kepada Kompas.com.

Ketika Agustus lalu, Kompas.com sudah membocorkan perihal kehadiran Hilux D-Cab ini. Dari berbagai sumber, termasuk majalah Autobild Indonesia menyebutkan kalau mesin yang diusung berkapasitas 2.494 cc 4 silinder D4-D bertransmisi dua model, yakni otomatis (4-speed) dan manual 5-speed yang dilengkapi sistem gerak empat roda (4WD).

Ketika ditanya soal harga, Widyawati menyebutkan sekitar Rp260-an juta. "Auto 2000 belum tuntas melakukan perhitungan harganya," tegasnya.

Sumber : Kompas