Kijang adalah salah satu produk Toyota yang lahir dan asli Indonesia. Karena itu pula, Kijang sangat dekat dan dikenal seluruh masyarakat Indonesia. Tiga puluh satu tahun lalu, Kijang lahir dengan bentuk sederhana dan hanya dibuat, dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kini, Kijang telah bertransformasi menjadi produk global. Namanya pun menjadi Kijang Innova. Toyota menyebut Innova sebagai “The Innovative International Multi-Purpose Vehicle (IMV) Project”.
Innova pun menjadi “icon” Indonesia di beberapa negara Asia. Antara lain, India, Thailand, Taiwan, Filipina, Malayia dan Afrika Selatan. Karena di negara itu, minivan ini tetap menyandang nama Innova.
“Inilah yang membanggakan saya. Saya sangat bahagia dengan Innova. Di Indonesia, Innova mendapatkan tempat tersendiri di hati masyarakat. Di India, Thailand, Taiwan, Filipina dan Malaysia, Innova juga mendapat sambutan khusus,” ungkap Kaoru Hosokawa, Cheif Engineer, Product Planning, Toyota Commercial Vehicle Development Centre dalam wawancara khusus dengan Kompas.com dan beberapa wartawan lainnya, pada 25 Agustus 2008.
Hosokawa, setiap ada kegiatan baru Innova, selalu hadir di Indonesia. Seakan-akan, hati dan jiwanya tidak terpisahkan dengan produk Toyota yang satu ini. Hal itu bisa dimaklumi. Hosokawa, bukan hanya bidan Innova, ia juga menerjemahkan keinginan konsumen Indonesia, yaitu sebuah kendaraan keluarga yang dibanggakan pemiliknya pada Innova.
Karena itu pula, sebelum Toyota memutuskan untuk memproduksi Innova untuk mengantikan Kijang lama, Hosokawa, rela menyusuri berbagai jalan, perumahan di berbagai daerah. Tujuannya, untuk mengetahui kendaraan yang diinginkan konsumen Indonesia. “Bahkan ia naik mikrolet Kijang,” tambah Achmad Rizal, Marcom Manager PT Toyota Astra Motor.
Kini, Hosokawa yang sudah bekerja di Toyota selama 29 tahun, tak hanya diberi tanggung jawab khusus oleh Toyota Motor Corporation (TMC) untuk menangani Innova. Produk lainnya seperti Avanza, Fortuner dan Hilux berada di bawah pengawasannya. Untuk itu pula, ia harus sering melakukan perjalanan ke negara seperti Indonesia, Thailand, Afrika Selatan dan Amerika Tengah dan Latin untuk mengetahui kebutuhan masyarakat setempat. Tentang produk yang diterima diberbagai negara ini, Hosokawa menyebutnya “Best Global, Best Local.”
Berikut ini wawancara singkat dengan Kaoru Hosokawa
Tanya(T): Bagaimana Anda bisa menerjemahkan selera konsumen Innova dari berbagai negara yang berbeda?
Kaoru Hosokawa (KH): Sebenarnya, selera dan kebutuhan orang Asia, baik Indonesia, India, Thailand, Malaysia, 80% sama. Perbedaannya hanya 20%. Perbedaan yang sedikit itu tidak menjadi masalah. Misalnya, di India harus memenuhi standar Euro-3. Itu bisa dipenuhi Toyota.
T: Berapa prosentase komponen Innova dibuat di Indonesia?
KH:90%!
T: Siapa yang memberi nama Innova pada Kijang? TMC atau TAM?
KH: TMC. Tentunya harus diperiksa dulu. Apakah sudah ada atau belum nama tersebut dipakai di mobil. Kami memilih nama yang gampang diingat semua orang. Begitu juga mengucapkannya.
T: Pemilik angkot sekarang ini tidak dapat lagi menggunakan Kijang buat usaha mereka. Bagaimana tanggapan Anda?
KH: Kijang memang telah berubah. Kini, Kijang tidak lagi menggunakan sasis rangka, tetapi sudah monokok. Kami harus menyeseuaikan dengan tuntutan konsumen global. Kondisi terkini. Kijang memang telah naik kelas. Tentang pengganti Kijang untuk usaha angkutan di Indonesia, sedang kami pikirkan.
T: Berarti nanti Toyota akan memasarkan produk khusus lain untuk Indonesia?
KH:(Tidak menjawab, hanya memberikan senyuman.)
T: Bagaimana anda bekerjasama dengan orang-orang Indonesia? Terutama di lingkungan Toyota dan juga bila dibandingkan dengan orang dari negara lain?
KH: Orang Indonesia smart, mudah diajak kerjasama. Namun mereka banyak diam. Baru menjawab kalau ditanya atau diajak bicara.
T: Apakah benar, nanti pada 2020, Toyota secara global hanya akan memproduksi mobil hibrida?
KH: Ya.. karena tuntutan lingkungan. Kita harus membuat mobil ramah lingkungan. ZBJ
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar