PERNAHKAH Anda lupa mengisi bensin sehingga tiba-tiba lampu indikator bensin mobil menyala? Jantung tentu bedebar-debar dan dilingkupi perasaan tidak tenang. Muncul pertanyaan, apakah sisa bensin yang ada dalam tangki cukup unluk membawa mobil ke SPBU terdekat.
Oke, banyak mobil keluaran terkini yang telah dilengkapi Multi Information Display (MID), di mana jarak tempuh sesuai sisa bensin dalam tangki dapat diketahui. Namun lagi-lagi tetap timbul pertanyaan, seberapa akuratkah informasi yang ditampilkan ini? Seorang rekan pernah bercerita bahwa sedan Eropa miliknya tahu-tahu 'KO' padahal MID masih menunjukkan jarak tempuh sejauh 150 km.
Nah, berangkat dari pertanyaan Inilah, kami memutuskan untuk melakukan sebuah tes sederhan. Sejauh apakah mobil masih dapat berjalan ketika lampu fuel meter telah menyala? Mobil yang kami pilih adalah Toyota Vios bertransmisi otomatis.
Menggunakan jenis digital, fuel meter di Vios akan berkedip saat menyisakan satu bar.
Dan seiring menipisnya persediaan tangki, frekuensi kedipannya akan semakin cepat. Secara psikologis, pancaran lampu indikator ini juga akan mempengaruhi detak jantung kita. "Jangan-jangan mobil akan segera mogok."
Waktunya pengetesan. Lampu fuel meter sudah berkedip dan kami pun bergegas menuju jalanan Ibu-kota. Sembari tak lupa menyiapkan bensin cadangan dalam jeriken tentunya. Berangkat dari kantor kami di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rute dipilih adalah menuju bilangan Senayan pp. Dan jika belum habis, perjalanan akan kami lanjutkan menuju BSD, Tangerang, melewati tol Kebon Jeruk dan kembali via JORR dan Pondok Indah.
Begitu lampu indikator bensin berkedip, MID di dasbor Vios langsung langsung menunjukkan sisa jarak tempuh tinggal 15 km. Dan angka ini langsung berubah menjadi 10 dan lantas nol. Jelas bikin jantung pengemudi manapun langsung berdebar.
Akan tetapi kami tak terlalu khawatir. Fakta bahwa setiap mobil memiliki reserved tank berkapasitas sekitar 5 liter. Jika dikombinasikan dengan konsumsi bbm rata-rata Vios seirit 12 km/1 membuat kami memprediksi jarak tempuh akan jatuh di kisaran 50-60 km.
Dan benar, Tripmeter pun terus merangkak naik. Angka 30 km terlampau, 40 dan lantas 50. Wah, kapan habisnya, nih? Muncul pikiran betapa susahnya membuat mobil seirit Vios ini kehabisan bensin.
BSD sudah terlewati dan kami pun memasuki tol I menuju Pondok Indah. Dan, tepat di depan gerbang tol Pondok Ranji, mesin Vios mendadak mati tanpa peringatan apapun. Bar paling bawah dari indikator bensin masih berkedip cepat. Mesin juga tidak menunjukkan gejala batuk-batuk seperti yang sering kita saksikan dalam film. Langsung mati begitu saja.
Akhirnya, tujuan kami tercapai Ternyata, prediksi awal kami tidak meleset. Dengan MID menunjukkan konsumsi bbm rata-rata 11,8 km/1, trip-meter mencatat angka 58,6 km. Di mana kecepatan rata-rata di kisaran 25,1 km/jam.
Dengan populasi SPBU sebanyak saat ini, rasanya kita benar-benar tak perlu takut kehabisan bensin jika tiba-tiba lampu fuel meter menyala. Sejelek-jeleknya konsumsi bbm mobil, tetap saja Anda akan menemukan SPBU dalam radius 10 km dari posisi saat ini.
Meski begitu, jelas lebih baik sedia payung sebelum hujan, bukan? Bayangkan jika Anda tengah terburu-buru dan kondisi lalu lintas di sekitar SPBU terdekat tidak kondusif alias macet. Akan lebih bijaksana jika Anda selalu mengisi bensin sebelum lampu fuel meter menyala...
Sumber : AutoBild Indonesia
08 Januari 2009
Sanggup Berjalan 50 km
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar