Umur Toyota sudah lebih dari 50 tahun. Namun, kesuksesan terus diukir oleh perusahaan otomotif dari Jepang ini. Rahasianya ada di dua pilar yang dijunjung dalam menjalankan bisnisnya yang terangkum dalam Toyota Way, sebuah standar atau petunjuk mengenai Global Toyota Tradition yang dapat digunakan untuk mengetahui metode bisnis Toyota.
Senior General Manager Toyota I Made Dana Tangkas mengatakan dua pilar itu adalah perbaikan terus-menerus serta menghormati orang-orang yang terlibat di dalam kelangsungan bisnis Toyota. "Dua pilar sederhana ini yang menjadi drive-nya Toyota Way, yaitu Toyota belajar bagaimana tidak selalu puas dengan apa yang dicapai, selalu ada yang lebih baik sehingga selalu menghasilkan inovasi-inovasi," ujar Made dalam seminar Toyota Way di JIExpo Kemayoran Jakarta, Rabu (5/11).
Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia-Japan Expo (IJE) 2008 selama sembilan hari. Dalam pilar perbaikan terus-menerus, Toyota selalu belajar memiliki mimpi sehingga akan melewati sebuah tantangan (challenge). Toyota juga mengadopsi prinsip Jepang 'Kaizen' dan 'Genchi Genbutsu'. Apa itu?
"Kaizen adalah prinsip Jepang untuk mengubah yang tidak baik menjadi lebih baik sedangkan Genchi Genbutsu adalah melihat sesuatu fakta dengan mata kepala sendiri," tutur Made.
Ketiga bagian ini mengarahkan untuk memahami fakta-fakta yang ada dan menjalankan bisnis berdasarkan hal tersebut. Made mencontohkan tantangan yang disusun sendiri oleh Toyota adalah bagaimana mencapai target penjualan yang lebih tinggi dan menjadi nomor satu di Indonesia.
Sementara Kaizen dapat dilihat dengan melihat tema Quality Control Circle (QCC) serta melibatkan langsung karyawan yang ada di lapangan. Salah satu penerapan Genchi Genbutsu adalah melaksanakan Asakai Meeting, yaitu rapat tiap pagi di pabrik untuk membicarakan produksi hari itu.
Prinsip menghormati orang-orang yang terlibat juga memajukan Toyota dalam perjalanannya. Made mengatakan Toyota belajar menghormati dan mengembangkan kepercayaan bahwa sukses datang karena manusianya maupun kerja sama yang terjalin di dalamnya. "Misalnya, setiap karyawan boleh memberikan ide dan ada penghargaan materi dalam jumlah tertentu untuk mereka yang memberikan ide," ujar Made.
Bagi Toyota, semua karyawan yang baru masuk akan diajarkan sampai mengerti tugasnya dan didorong untuk bersinergi dengan bagian lain. "Teamwork sangat penting, tidak bisa satu orang saja yang hebat. Semua harus bersinergi kuat untuk maju ke depan," tandas Made.
Keterangan gambar:
Toyota Headquarter (Markas Besar Toyota) dan Toyota Bridge di Toyota City, Jepang
Sumber : Kompas
07 November 2008
Pilar Kesuksesan Bisnis Toyota
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar